Thursday, July 15, 2010

Touring Penutup BM2C Menjelajah Jawa Barat Tahun 2010

Jum'at 9 Juli 2010 pukul 22.15 WIB Bro Krisna sudah muncul didepan pintu Markaz BM2C inpres 19. Yah this time for Touring... but not adventuring like susur pantai 2.. ah sok inggris.. hehe.. Yah Touring kali ini memang tidak menjelajah jalur seperti Touring BM2C sebelumnya. Saat-saat seperti inilah yang ane rindukan.. kebersamaan dan menikmati ciptaan Allah SWT. Rada ketar ketir jelang keberangkatan Touring kali ini dikarenakan Jakarta di landa hujan terus dari Pagi hingga Sore Hari.. Ane pun berharap dan berdo'a agar diberi kelonggaran cuaca dan juga dilindungi Allah SWT. dan Alhamdulillah saat keberangkatan cuaca terang.

Jadwal Touring kali ini Molor dari jam 23.00, akhirnya kami berangkat pukul 01.15 WIB. Memang hari yang melelahkan Jum'at itu. Tim Touring kali ini beranggotakan Ane bersama Istri tetap setia ditemani My Black Vixy '08.. Bro Dede dengan Blue Vixy.. Bro Roni dengan Blue Vario.. Bro Ari dengan Green kingnya yang kali ini tandem dengan Bro Fredy.. dan ada amunisi baru tapi lama yaitu Bro Krisna dengan Satri FU merahnya. Rute Kali ini kami ambil melalui Ciledug - Kebayoran Lama - Lebak Bulus - Ciputat - Parung - Bogor - Puncak - Cianjur - Cipatat - Bandung - Ciwidey. Perkiraan estimasi waktu kurang lebih 7 sampai 8 jam dengan jarak tempuh 1 jalan Ciledug - Ciwidey 250 KM. Untuk pengisian BBM kami lakukan Check point di SPBU Lebak Bulus. Semua Tim Touring mengisi BBM kecuali ane dan Bro Dede, kita berdua dah isi BBM Shell Super buat our Vixy.

Tim Touring dipimpin oleh Bro Roni dengan hingar bingar klakson anyarnya disusul oleh Bro Krisna dengan Klakson yang lebih dahsyat suaranya dari bro Roni, kemudian Bro dede disusul Ane dibelakangnya serta Sang Sweaper Green King Bro Ari dengan tandemnya Bro Fredy. Hampir terjadi crash" di Jalan Parung yang disebabkan oleh mobil yang mengambil jalur kami walaupun sudah diberi klakson tapi tetap ambil jalur kami (mabok kali tuh supir), kami mengalah dan melakukan pengereman, Bro Roni, Krisna, dede dan ane dapat memaksimalkan rem masing-masing tunggangan namun hampir naas sang sweaper sedang menarik gassnya dan harus berhenti mendadak sudah pasti tidak bisa, akhirnya Green King dibiarkan berjalan agak ambil kanan setelah si mobil lewat hampir crash" dengan Bro Krisna.. Yah Alhamdulillah tidak terjadi kecelakaan akibat kecerobohan si mobil gila tadi.. Terima kasih ya Allah Engkau telah menyelamatkan kami. Perjalanan dilanjutkan karena tidak terjadi apa-apa. "Tips dari kami bro.. yang penting jangan Panik tetap tenang dan berpikir cepat". Tidak ada kemacetan yang menghalangi perjalanan kami sehingga hanya perlu 1,5 jam untuk sampai ke Ciawi Puncak dari Ciledug.
Menaiki Jalur Puncak sudah bukan hal baru bagi kami tapi tetap waspada nomer 1 dan safety ride pastinya. Performance My Black Vixy sangat apik ditambah Ban Corsa anyar yang baru dipasang sebelum Touring.. wow mantabbss.. dengan nikmatnya ane meliak-liuk kiri dan kanan jalur Puncak, serasa mencengkram jalan tuh performance Ban baru(maaf bukan promo tapi kenyataan yg ane rasakan). Sayang kemulusan jalan di jalur puncak tidak semulus tunggangan Bro Ari, Green King rupanya sedikit bermasalah, karena sedari mulai jalan menanjak tidak terdengar "Raungan" suara-nya ke kuping ane sedangkan Tim terdepan sudah tak terlihat, ane memutuskan untuk tidak terlalu jauh dari sang sweaper. Sampai akhirnya sebelum puncak pass green king terdengar "Raungannya", dan kami pun bersatu dalam rombongan lagi. Namun setelah itu jalur menurun terus didepan kami, Tim terdepan dan sampai ane asyik-asyik aja melahap turunan dan liak liuk puncak.. lagi-lagi kami tidak mendengar raungan Green King sampai akhirnya setelah tapal kuda kami putuskan berhenti di Kedai Kopi Sebrang SPBU besar pertama dari atas tadi. Sambil menunggu Sang Sweaper Tim ada yang mengisi BBM lagi (Vario dan Satria FU) dan Ane memesan segelas Kopi Susu yang diikuti anggota tim lainnya. Kami berdiskusi kecil dan mengira-ngira apa yang terjadi yah.. Ane hubungi bro Fredy dan dia bilang lagi meluncur turun tapi pelan-pelan karena Disk Breaknya bunyi. Setelah bertemu dengan Sang Sweaper dan ngobrol-ngobrol sebentar perjalanan dilanjutkan, ane sempat bertanya ke Bro Ari.. itu Kanvas dah ganti ? .. "udah" jawab bro ari, ooh paling si Kanvas masih rapet karena baru.. ane waktu ke ciamis dulu bgitu gapapa insya allah..

Perjalanan dilanjutkan dan ditetapkan check point berikutnya sebelum masuk Bandung atau pas masuk Bandung cari masjid dan atur ritme agar shalat subuh disana. Namun saking asyiknya menikmati Jalur Gunung Kapur Bandung lagi-lagi Sang Sweaper keteteran dibelakang ane. Beberapa kali ane harus mengendurkan gas agar jarak tidak terlalu jauh. Kami memutuskan melalui cimareme-Batujajar-cililin. Akhirnya kami sampai di daerah Batujajar Bandung Barat. Setelah melalui jalan yang sedang di cor beton baru kami mendapatkan sebuah masjid sebelum Cililin. *Info bro.. jalur yang ditinggikan sebelah-sebelah dan harus hati-hati karena sangat tinggi cor-corannya. Subuh Time telat jam 5.15, tapi masih ada waktu. Selesai Shalat Subuh berjama'ah kami membuka peta untuk melihat posisi kami terakhir. dan bila dilihat di peta sih tinggal dikit lagi. Betul saja Bro Roni menanyakan ke penduduk sekitar yah ga lama lah kang kalo dari sini ke ciwidey kira2 30 KM lagi begitu katanya. Kami pun bergegas agar tidak kesiangan dijalan, ketika bergerak perut kami terasa lapar dan kami melihat Stadion si Jalak Harupat lalu mampir ke dalamnya yang sedang diadakan PORDA (sebelumnya sempat terjadi ledakan petasan distadion ini). Puas pose-pose tuk dokumentasi kami menikmati semangkuk Bubur Ayam khas Bandung dengan harga Rp. 5000/mangkuk, harga wajar dengan porsi lumayan banyak.

Perut terisi tenaga pulih kembali, kami tancap gas setelah melewati beberapa meter jalan yang sedang diperbaiki. Ane takjub melihat sekeliling, sawah dan kabut menemani kami di pagi hari itu. Jalanan pun terasa bersahabat seakan bersih dari lubang. Melalui pasar kami menembus menaiki gunung arah Gn Patuha atau biasa orang mengenalnya Ciwidey Bandung Selatan. Jalur mulai menanjak setelah pasar dan terminal Soreang. Kondisi jalan baik, sempit, berkelok-kelok seperti jalur cijapati - majalengka namun aspalnya tidak terlalu mulus serta menanjak berkelok-kelok but i like it. Bisa rebah kanan dan kiri lagi disini "gumamku".. Benar saja selepas mendahului Bus Besar yang melalui jalan sempit ini kami langsung tancap gas. Ane pun rebah kanan dan kiri diikuti 2 motor warga lokal sedangkan sang sweaper kedodoran ane berusaha mengejar tim yang sudah didepan, ane tinggalkan sang sweaper karena yakin jalurnya hanya 1 tidak ada pertigaan or perempatan. Sempat hampir saja Ane Crash" karena warga lokal dengan Mio-nya nyebrang begitu saja, setelah diKlakson mereka hanya tertawa kepada kami, "Kampreett kesalku dalam Helm". Kurang lebih 5 - 10 menit kami sampai di gerbang Tempat Wisata Kawah Putih. Kami menanti kedatangan sang Sweaper, yang menurut Bro Ari kali ini Green Kingnya terasa berat. Sambil istirahat sejenak agar mesin dingin, Bro Ari mengambil sebatang Rokoknya dan Ane mengambil dokumentasi di tempat-tempat yang menurut ane oke.. tidak lupa bareng istri tercinta pastinya.. smmiilleee... hehehe.
Kami pun bergegas ke gerbang Loket penjualan Tiket ke Kawah Putih, sempat terjadi perdebatan seru antara Bro Roni dengan Petugas pengelola mengenai harga yang tidak masuk akal dan berbelit-belit ketika ditanya alasan kenapa harganya beda-beda. Akhirnya harga disepakati Rp 25.000/orang, dengan mimik kecewa si petugas melengos bgitu saja, mungkin karena ga dapet untung gede kali yah.. xixixiii, untung dah searching info di google sebelum berangkat jadi bisa berdebat dulu meminta Hak Kita. Dari gerbang menuju ke Kawah Putih Trek yang kami hadapi lebih hebat lagi, menanjak dan menanjak tetap berkelok-kelok tapi ada gangguan vital disana mobil-mobil pengangkut pengunjung yg dari atas dalam keadaan kosong ngebutnya bukan maen.. harus hati-hati yah bro. Disisi jalur tampak dari pengamatan ane peringatan hati-hati, berbelok, menanjak bahkan gunakan gigi 1. Peringatan terakhir ini yang membuat Bro Roni Dengan Vario-nya tersenyum.. ga punya gigi yah Bro.. hahaha... Disini pun terjadi hal yang membuat kami bertanya-tanya karena Bro Krisna dan Bro Ari belum juga muncul setelah lama kami tunggu diparkiran kawah. Akhirnya kami putuskan untuk menyusulnya ke bawah ternyata sedang istirahat di shelter yang memang dibuat pengelola untuk istirahat. Ditanya-tanya ternyata Satria FU dan Green King overheat (Kepanasan), wah wah wah,.... Setelah diyakinkan hanya beberapa puluh meter saja dan tandemnya Green King Pindah ke Vixy Dede serta Tas nya Ane yang bawa, sampailah kami diparkiran yang sudah terisi lumayan, tadi pas tim pertama sampai sih cuma ada beberapa kendaraan saja.

Benar-benar indah Alam ciptaan Allah SWT ini.. di tengah udara yang sangat dingin sekali terdapat kawah yang airnya hangat. Sayang karena hari menjelang siang jadi pengunjung lumayan padat, kami pun harus bergantian dengan pengunjung lain untuk mendapatkan lokasi yang bagus didokumentasikan. Yah lumayan untuk kenang-kenangan dan bahan cerita ke anak cucu nantinya.. amiin... Di Kawah Putih ini ada 2 tempat wisata. Kawah Putih dan Kawah saat. Kedua kawah ini masih berada dalam 1 area dan berada diatas pegunungan GN Patuha. Setelah puas mendokumentasikan tingkah polah teman-teman BM2C, kami memutuskan untuk kembali ke tempat prasasti kawah putih berada, disitu terdapat petunjuk dan keterangan arah kawah saat yang harus masuk ke dalam hutan sejauh 2 KM dari prasasti berada. Bro Roni, Fredy, Ari, Krisna dan My Wife penasaran pengen ke Kawah Saat. Ane dan Bro Dede memilih tidak ikut gabung karena merasa lelah belum tidur dan makan siang pula. Ane dan Bro Dede berbincang-bincang, mulai dari perbincangan ringan sampai perbincangan berat dan masa depan BM2C. Ketika Ane dan Bro Dede asyik duduk sambil berbincang-bincang disalah satu sudut tempat prasasti berdiri, Tak disangka banyak yang memperhatikan kami. Bahkan ada 3 muda mudi menghampiri kami yang tadinya Ane berpikir "wah de ada yang nyamperin kita nih, minta di fotoin kali de.." ternyata diluar dugaan, pemuda tersebut meminta izin untuk berfoto bersama. HIks HIks Hiks jadi terharu hehe.. Thanks To Mas Bro dan Mba Sist dari Pemalang. Bro Dede sempat khawatir ada apa-apanya tuh pemuda, Ane yakinkan ke Bro Dede bahwa kita berdua aman terkendali. "86 Bro". Setelah itu setiap gadis atau pengunjung yang melintas melihat kami pasti tersenyum dan ngeliatnya sampe dah lewat jauh dia nengokin kita lagi.. hehe. Bro Dede sama Ane bingung.., ada yang salah ga sama kita bro.., "ga ada" sahut bro Dede. Mungkin karena Jaket kita yang Unik kali yah or protektor kita yang bikin mereka tertarik sama kita Bro. wallahu allam.

1 jam lebih kami menunggu teman-teman yang sedang menyusuri hutan menuju kawah saat tak kunjung tiba. Perut Ane sedikit tidak bisa diajak kompromi, cacingnya pada ngeRock bro alias Lapar, untung Bro Dede membawa Coklat Batangan alhasil lumayan buat ganjel perut dan ternyata Bro Dede pun sama Kelaparan hehe. 2 jam menunggu akhirnya mereka kembali dan mereka laporan belum sampai kawah saat. waah cuaca berkabut sih bro. Setelah puas obral-obrol dan diskusikan kegiatan selanjutnya, kami meluncur ke parkiran dan bergegas mencari warung nasi, bengkel dan ke Situ Patengan. Ternyata diluar dugaan, warung nasi tidak ada yang sesuai harapan dan bengkel pun terlewati. Kami tiba 10 menit kemudian di Situ Patengan.
Dengan Harga Tiket Masuk Rp 43.000 untuk semua tim rombongan kami sudah bisa menikmati indahnya kebun teh serta Situ Patengan. Menurut cerita singkat dari juru parkir, Situ Patengan merupakan tempat dari akhir pencarian (bahasa sundanya "pateteangan") antara Ki Santang dan Dewi Rengganis yang bertemu di Pulau Asmara atau Sasaka dan terdapat Batu Cinta yang konon lanjutnya siapa yang menyentuh Batu Cinta maka Cintanya akan abadi seperti Ki Santang dan Dewi Rengganis. Mendapat penjelasan singkat tersebut Ane hanya menganggukan kepala, dan pamit untuk mencari makan. Badan Ane saat itu serasa kurang Fit karena Lapar yang sangat, Sampe-sampe badan anget banget. Setelah lahap makan langsung ane minum Bodrex serta Tolak Angin, tidur 5 menit saat bangun Ane dah seger kembali. Lalu dilanjutkan berjalan ke tepian danau. Disana banyak yang menawarkan perahu tapi tidak ada yang memaksa, mungkin sungkan karena almamater kami kali yah *Jaket ijo army. Bahkan saat kami melintas di kerumunan anak muda, terdengar bisik-bisik canda mereka, "..wah intel lagi pada liburan tuh.." Ane pun hanya tertawa saja. Puas merasakan dinginnya angin dan udara Situ Patengan serta mendokumentasikan hal-hal yang menarik, kami memutuskan untuk mencari basecamp, mengingat rasa lelah mendera Ane dan Tim Touring.

Selesai melihat-lihat aksesoris kami kembali ke warung dan sempat terjadi tawar menawar dengan pemilik warung, karena mereka menawarkan rumahnya untuk menjadi BaseCamp kami namun sayang tidak terjadi kesapakatan harga. Kami memutuskan untuk mencari bengkel terlebih dahulu untuk memperbaiki Masalah Rem Green King. Tak Jauh dari Situ Patengan tepatnya di pertigaan Ranca Bali di seberang kebun teh kami mendapatkan Bengkel yang masih buka. Sementara Bro Ari dan Bro Krisna di bengkel, ane bersama istri ane dan Bro Dede, Roni serta Fredy menunaikan Shalat Ashar yang tidak jauh dari bengkel berada. Bukan maen bro saat Wudhu airnya tuh wuuiihhhh ajiibbb... dingin buaannggeetttsss.. BBbrrrr. Di Teras Masjid kami berdiskusi mengenai BaseCamp untuk menginap. Disepakati harus mencari Home Stay, karena cuaca yang sangat dingin. Bro Roni bilang dalam bahasa sunda "..wah tiris euy..kudu milarian bumi kango basecamp ieu mah.." ane menimpali "..satuju kang, kalo cuma beralaskan karpet masjid mah wahh dingin pisan euy.." Bro Dede tiak mau kalah dan berkata "..iya bro dingin banget, cari penginapan dah biar anget nih..". Ane, Bro Roni dan Bro Dede berjalan kaki dari Masjid menuju bengkel sambil mencoba mencari seseorang yang bisa membantu kami, dan Gotcha.. Alhamdulillah ga perlu keliling dah ketemu dengan seorang bapak yang sedang memotong rumput. kami berbincang mengenai maksud kami dan Bapak iin namanya bersedia rumahnya dijadikan Base Camp or Home Stay untuk kami dengan harga yang sangat negotiable, Alhamdulillah. Rumah tersebut terdiri dari 1 Ruang Tamu, 3 kamar tapi sayang yang available hanya 1 kamar, dapur, kamar mandi dan tungku perapian diruang tamu untuk menghangatkan badan kami. Sedang asyik-asyiknya berdiskusi Azdan maghrib berkumandang, perbincangan pun dihentikan untuk menunaikan shalat maghrib.

Malam semakin Larut, jam menunjukkan pukul 19.30. Ane bersama Tim Touring pelesiran ke Cimanggu, untuk sekedar memanjakkan badan yang sudah semalam satu hari diatas My Luna '08. Di Ciwidey ini memang terdapat beberapa pemandian air panas namun yang buka 24 jam yah hanya di Cimanggu ini. Hanya memerlukan waktu 5 sampai 10 menit dari BaseCamp kami untuk menuju pemandian air panas Cimanggu. Sampai di Loket Tiket lagi-lagi kami monohok melihat harga tiket yang lumayan mahal, ane pikir didalam pemandian mungkin ada beberapa permainan yang menarik sehingga mahal harga tiketnya. Setelah parkir kami disodorkan tiket parkir dan tertera Rp.2000/motor, wuuiih duit lagi. Tanpa pikir biaya ane, istri ane dan Tim Touring langsung menuju kolam rendam terbuka, tapi sayang tempat untuk menyimpan barang harus bayar lagi itu pun sudah full booking, tikar pun disini disewakan namun siapa yang berani garansi barang-barang kita ketika kami asyik berenang di kolam renang air panas ini. Mendapat sedikit info dari penyewa tikar kalo kamar rendam bayar lagi Rp. 7.000/orang, kami pun penasaran menghampirinya dan sampai Loket harganya menjadi Rp. 10.000/orang (per orang loh bro bukan per kamar) ckckckckk... jika ditotalkan dari pintu masuk tadi Ane berdua dengan istri untuk berendam di kamar rendam yang lebih privacy harus merogoh kocek lumayan dalam yaitu Rp. 50.000 berdua, sangat berbeda jauh dari pemandian air panas alami di Gn Galunggung yang dengan Rp 7.000/orang (Rp 4.200 tiket masuk dan Rp 3.000/kamar *bisa masuk 3 orang) sudah bisa menikmati kamar rendam selama 1 jam. Di Garut pun harganya tidak semahal di Cimanggu ini. Benar-benar komersil, untuk berendam 30 menit di kamar rendam harus membayar Rp. 25.000/orang. Ane dan Tim Touring pun lalu masuk tidak mau berlama-lama memikirkan bea masuk, Ane berendam bareng istri tercinta, 45 menit Ane dan istri berendam di air panas yang membuat badan terasa rileks dan seger. Badan ane yang sejak siang mulai Drop kembali terasa segar setelah berendam air panas, mantabbss lah air panasnya yang mantabbss yah.. kalo mahalnya tidak.. hehee. Ane, istri dan kamar sebelah Bro Roni bersama Bro Dede lebih dulu keluar dibanding Bro Ari, Krisna dan Fredy yang benar-benar menikmati air panas sampai 1 jam lebih. *ga berani ngetok-ngetok pintu kamar petugasnya, mungkin karena di awal kita memasang muka sangar saat meminta tiket masuk kamar rendam (*sebelumnya petugas bilang iya nanti pas keluar kita kasih tapi Bro Ari dan istri ane ngotot minta duluan seblum masuk kamar.. hihihi pada galak-galak juga yah.. hehee).

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 21.45 WIB perut sudah terasa sangat lapar dan Ane teringat pasti Bapak iin penjaga rumah yang kami jadikan BaseCamp pasti belum makan juga nih, biasa orang sunda mah suka memuliakan tamu. So.. Ane dan Tim Touring bergegas ke Base Camp, pas sampe langsung Ane tanya dan betul saja Bapak iin menunggu kami untuk makan bersama-sama "maaf yah Bapak dah menunggu lama, dah makan belum pak?" Sapa ane ke Bapak iin dan Bapak iin hanya menjawab "iya.. gapapa.. belum kan nungguin biar bareng-bareng". Nah tuh die yang bikin Ane ngerasa Familiar didaerah Sunda nih. Makan malam sambil ngobrol-ngobrol dan menonton Televisi terasa hangat dan sempat ada suara hati dari bro Ari "..Kalo Touring ga Komplit saya suka cari-cari teman-teman yang nggak ikut..", malam yang dingin itu terasa hangat akan rasa kekeluargaan diantara anggota BM2C, yang memang keinginan ane mewujudkan keluarga besar BM2C yang kualitas solidaritasnya tinggi. Malam terus beranjak larut, mata Ane pun lelah, Ane pamit tidur duluan bersama istri dan disusul Bro Dede. Memang kami beruntung mendapatkan Kasur tapi percuma kasur hanya dialasi tikar jadi tetap dingin menusuk tulang, Ane pun menarik tinggi-tinggi selimut sampai tertutup semua muka agar merasa lebih hangat.

Malam berganti Pagi.. "...selamat pagi.." sapa Ane kepada istri dan Tim Touring, pagi itu kami bangung lebih cepat dari kebiasaan sebelumnya yang bermalas-malasan saat istirahat diwaktu touring. Istri ane bergegas menyiapkan Nasi Goreng Telor Ceplok sementara teman-teman BM2C ada yang mandi dan ada yang duduk meringkuk didepan perapian sambil merokok. Kami pun bercanda satu sama lain, 10 menit menyesuaikan diri dengan udara pagi, bro Ari mengeluarkan motornya untuk mensetting ulang Green King-nya. Nasi Goreng pun siap untuk kami santap, dengan lahapnya nasi goreng panas itu disantap sampai tak tersisa. "..Waww udara disini ajiib kang iwan, nih nasi goreng baru aja diangkat dah dingin aja yah.. kopi juga nih langsung dingin.." kata bro Roni, Ane pun menyambar "..iya kang.. ajiib", Bro Ari menimpali "..Coba Jakarta seperti ini yah, wah enak banget kali yah..", Bro Fredy ikut nimpali "..iya le'.. mantabbss..". Bro Krisna memotong pembicaraan kami dan berkata "..ibu masakanmu ini enak sekali, makasih yah.." istriku cuma mesem-mesem tersenyum dan berbisik.. "nasi gorengnya kan tadi kurang tuh yah bumbunya, ya udah aku campurin aja bumbu rujak yang kemaren sore kita beli.. xixixiii..." Ane cuma tertawa kecil.. hehee. Selesai sarapan pagi itu kami melakukan sedikit outing ke kebun teh yang terhampar didepan Base Camp kami menginap.

Ranca Bali memang tempat yang indah bro and sist. Hamparan kebun teh dari ujung ke ujung sangat indah memanjakan mata kita ini. Berkali-kali Ane mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan waktu dan kesempatan buat Ane, istri dan teman-teman BM2C menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Terima kasih ya Allah.. Pemandangan yang indah ini tentu saja tidak kami sia-siakan untuk mengambil dokumentasi, ada saja tingkah polah Ane, istri dan teman-teman untuk pose-pose mendokumentasikan alam nan indah ini. Kami pun memanjat tebing bukit yang lumayan curam untuk mendapatkan suasana yang lebih indah, betul saja pas kami berada diatas bukit.. wooww.. indah bro... Puas menikmati kebun teh Ranca Bali, kami harus bergegas untuk siap-siap melanjutkan perjalanan pulang tapi sebelumnya Ane dan teman-teman akan shopping ria dulu di Cibaduyut, siapa tau ada yang bagus buat oleh-oleh keluarga. Satu persatu Tim Touring membersihkan diri atau mandi dilanjutkan dengan beres-beres barang bawaan serta memanaskan masing-masing tunggangannya.. *Bro Krisna sempat juga mencuci motor di kali belakang rumah loh bro.. xixixiii... Kalo Bro Brury ikut pasti dia yang Nomer 1 mencuci motor, sayang dia tidak bisa ikut karena satu dan lain hal.
Beres-beres dah selesai, motor sudah panas, Tim Touring dah siap Rock n Roll lagi menyusuri aspal menuju Cibaduyut. Ane pun berpamitan sambil membisikan kata-kata ke Bapak iin penjaga rumah "..Terima kasih pak atas ijin dan jamuannya, saya dan istri serta teman-teman BM2C mohon maaf kalo ada salah dan khilaf.." setelah itu ane berbisik ke Bro Roni, "..Kapan-kapan boleh kita kesini lagi kang.. udara dan airnya bersih serta ceweknya pun bersih-bersih, like gadis warung semalem yang bibirnya merah merekah serta kulitnya putih mulus.. swuit swuit.." hehe... kang roni cuma mesem-mesem dan berkata "..boleh juga nih buat bulan madu hehe..." Mantabbss.. Photo session bersama Bapak iin tidak kami lewatkan, dan kami pun pamit. Bbbrrrreemmm deru mesin My Luna '08 memecah keheningan di pagi hari bersama-sama Tim Touring lainnya. Aspal jalur Ciwidey terasa tidak asing dan Ane lahap dengan enaknya, liak liuk sambil menuruni gunung, SPBU pertama setelah Kawah Putih Kami melakukan rest point pertama untuk mengisi full BBM tunggangan teman-teman. My Black vixy '08 dan Vixy bro Dede belum sama sekali mengisi BBM, masih ada setengah tengki alias 5,5 literan lebih. Di SPBU ini kami bertegur sapa dengan KNC (Kawasaki Ninja Club) asal karawang, yg menurut penuturan Bro Asep KNC, mereka datang hanya perwakilan saja karena teman mereka masih trauma akibat kecelakaan yang menewaskan rekan mereka di Cianjur Belum lama ini. BM2C turut berduka bro atas meninggalnya rekan KNC Karawang. Bro asep menuturkan "Kami abis ikut JAMNAS KNC bro dibawah gunung sana, pada nginep diatas yah? wah ga dingin apa?" Ane menjawab "..OOh abis JAMNAS KNC toh pantes banyak banget rombongan moge ninja mulai dari 150 cc sampai yang 250 cc.."*sambil menyodorkan Stiker BM2C, istri ane sempat meminta tukar cinderamata pin namun bro Asep menolaknya "..Jangan ini cuma satu kenang-kenangan JAMNAS.." Ane cuma tertawa kecil "hehe ya ya ya..". Perbincangan dihentikan karena tim touring sudah siap melaju kembali.

Berbeda dengan KNC yang ramah di SPBU Ciwidey tadi, kami bertemu rombongan kecil KNC berplat "Z" yang lumayan selap selip diantara kami dan terasa anginnya wuusshh.. gapapa mungkin buru-buru ditunggu temannya didepan pikir ane, biarlah. Satu jam lebih sudah ane memacu My vixy ditemani suara dar der dor dari motor bro Krisna Satria FU nya nembak-nembak entah kenapa dengan motornya karena ketika ganti busi pun sama saja tapi memang frekuensinya berkurang dibanding sebelum ganti busi. Jam menunjukkan pukul 12.30 WIB kami berhenti di SPBU Jl Terusan Kopo untuk Menunaikan Shalat Dzuhur dan mengganti Busi Satria FU nya Bro Krisna, Bro Ari dan Fredy mengusulkan untuk santap makan siang dulu di MH Donal yang ada di area SPBU guna menghemat waktu dan ga berenti-berenti sampai Cibaduyut, Ane pun mengiyakan usulan tersebut. MH Donal merupakan tempat usaha makan yang masih berada dibawah naungan Al Ma'soem sepertinya, mantabbss bro potongan ayam-ayamnya besar-besar dan tidak kalah dibandingkan dengan MC Donal, KFC, CFC, dsb. Cuma mau komplain nih untuk di SPBU Jl Terusan Kopo Bandung ini, pelayannya kok cuma 1 yah yang murah senyum.. hhmm. Tapi itu tidak mengurangi Ane melahap makanan yang tersedia dihadapan ane, walaupun harus menanti 30 menit *ayamnya baru digoreng. Di SPBU ini, rekan Ane Bro Roni mendapatkan kabar bahwa saudaranya (Bapak mertua kakaknya bro Roni) masuk rumah sakit, dan rombongan dari Tasikmalaya sedang menuju Rumah Sakit dan kebetulan sekali dirawatnya di RS ST Emmanuell Bandung. Mau tidak mau karena sudah dekat sekali Ane memutuskan untuk mampir, kan tidak enak udah deket tidak mampir, Alhamdulillah teman-teman BM2C yang lain dapat mengerti dan mau mampir ke RS ST Emmanuell untuk menjenguknya.

Setelah selesai berkoordinasi dengan Kakaknya Bro Roni, yang menurutnya masih berada di Nagrek (masih jauh untuk menggunakan mobil karena macet), Ane mengajak teman-teman ke Cibaduyut dulu baru mampir RS ST Emmanuell. 10 menit perjalanan yang macet banget di Daerah Kopo, kami tiba di Cibaduyut yang melegenda dengan sepatu kulitnya. Ane, istri dan Teman-teman BM2C menyebar sesuai keinginan masing-masing aja. Tawar menawar dengan penjual terjadi dan beberapa deal pun disepakati. Ane membeli beberapa barang disana untuk dijadikan buah tangan adik, adik ipar, keponakan serta mertua. Bro Ari, Fredy dan Bro krisna pun melakukan hal yang sama membeli beberapa barang untuk buah tangan keluarga di rumah, namun beda halnya dengan bro Roni dan Bro Dede yang menurut pengakuannya tidak gemar belanja.. wahh.. mereka menunggu kami diparkiran. Terima Kasih Bro Roni dan Bro Dede yang udah sabar menunggu Kami ber-Shopping Ria. Thanks Brother..

Puas Berbelanja kami langsung meluncur ke RS ST Emmanuell untuk menjenguk saudaranya bro Roni, sayang hanya 2 orang yang diperbolehkan masuk, ane dan bro Roni pastinya yang masuk ke dalam. Didalam Ane bertemu dengan keluarga mertua kakaknya Bro Roni, tidak lama datang "emih dan apa"-nya Bro Roni yang sudah menjamu BM2C saat Surpan dengan Nasi Liwetnya. Makasih yah emih dah repot-repot siapin Nasi Liwetnya bulan Mei kemarin. ada spanduk yang menarik perhatian Ane di Rumah Sakit tentang Peringatan Alat Pelindung Diri.. Bagus juga nih kampanyenya pikir Ane.. semangat terus kampanyekan safety Riding. Selesai menjenguk kami pun Shalat berjamaah diMasjid depan Rumah Sakit. Setelah selesai shalat Maghrib bersama Ane dan tim touring siap-siap menuju Jakarta melalui jalur Cimahi-Cipatat-Cianjur-Puncak-Bogor-Parung-Ciputat-Jombang-Ciledug. 18.40 WIB kami berangkat dari Bandung ini, ada satu hal penting yang terjadi di Cimahi, Ane hampir saja di pepet Bus Angkutan 3/4 yang nyeleneh tiba-tiba ambil kanan sedangkan dikanan ada mobil pribadi padahal sedang macet dan Ane pun dalam posisi sudah menyalakan Lampu Utama dari sejak berangkat tadi, ahh andaikan Klakson ane yang bunyinya besar tidak korslet pasti sudah Ane pencet tuh klakson, sayang sekarang masih pakai yang aseli pabrikan yang penyekk (maaf yamaha, klaksonnya emang kurang mumpuni vixion nih, tapi aku suka vixion nya).

Alhamdulillah dilindungi oleh Allah dan terhindar dari kecelakaan. Memasuki gunung sebelum cipatat Ane lahap tikungan demi tikungan, sampai akhirnya tiba di jalan Lurus Cipatat menuju Cianjur yang membosankan. Sesekali My Vixy di geber sampai 125 KPJ, namun sering juga melepas gas dan menikmati perjalanan. Ane ga berani Top Speed banget kalo bonceng istri, bisa dicubit-cubit nanti.. hehe.. Keep Safety ajalah. Touring kan The Journey not Destination. Sampai Cianjur kami istirahat sejenak untuk ngopi-ngopi dan ngemil, Ane sama Bro Krisna Nyeruput Kopi Susu Hangat sedangkan istri ane memilih cemilan-cemilan dan Bro Dede dengan Bro Roni melahap Nasi Ayam Tulang Lunak, Bro Ari dan Bro Fredy memilih Mie Yamin disebrang kedai kopi.
Perjalanan dilanjutkan menaikin Jalur Puncak yang keadaannya sedang di Aspal tiban, *Hati-hati yah bro karena saat ane lewat belum selesai dan ada naikan dikit antara jalur kanan dan kiri. Kami mampir di tempat oleh-oleh Samping terminal Bogor hendak membeli Dodol Garut namun sayang harganya sekarang setinggi langit Rp.20.000/kg bulan mei lalu kami masih dapat Rp 16.000/kg. Ane urung membeli dodol dan memilih rileks sambil melihat gadis cantik yang turun dari mobil untuk membeli sesuatu di tempat kami berhenti.. Bro Ari sampai-sampai negesin liatnya.. cantik.. cantik.. kata bro Ari, Bro Fredy menendang kaki ane.. ahh bujangan ini bukannya disikat tuh.. hehee... piss all my brother.. hehee. Puas beli oleh-oleh makanan kami bergegas karena gerimis mulai mengguyur Kota Bogor, baru jalan beberapa puluh meter hujan turun namun karena terlihat tidak merata dan tidak deras Ane ajak teman-teman untuk melanjutkan perjalanan alhasil pas di Plasa Jambu 2 Bogor sudah tidak Hujan dan Parung pun terang benderang. Jalan panjang Parung - Ciputat kami lalui dan akhirnya tiba di Ciputat berbelok ke arah Jombang, berpisah dengan Bro Roni yang sudah sampai belokan rumahnya kami langsung lanjut dan Alhamdulillah sampai di Rumah juga Akhirnya. Jam menunjukkan pukul 00.00 WIB Ane bersih-bersih diri lalu shalat isya' dan lanjut tidur tuk istirahat. Thanks for Tim Touring yang sudah menutup perjalanan Touring BM2C menjelajah Jawa Barat d Tahun 2010 ini, sampai jumpa lagi di Touring-Touring selanjutnya di Tahun 2011. see you all my brother.

Perjalanan kurang lebih 540 KM maaf lupa mencatat tepatnya, Jalan rata-rata Bagus, hanya puncak sekarang dah bergelombang terus ada perbaikan jalan di daerah Cimareme memasuki Batujajar Bandung, disarankan hati-hati dan bersabar, selebihnya jalan oke.

Konsumsi BBM My Black Vixy '08 Rp 50.000 dari Shell Joglo isi lagi mau naik puncak Pertamax Rp 30.000 masih sisa 3 hari kerja bro and sist. jadi kurang lebih untuk PP Touring kali ini menghabiskan Rp. 50.000 BBM Shell + Rp 5.000 BBM Pertamax.

Biaya-biaya sudah tertera diatas yah bro. yang mau Touring kemana saja Keep Safety Riding dan usahakan Brotherhood nomer 1 serta tidak menghalang-halangi kendaraan lain yang ingin mendahului kita. Salam Persahabatan dan Kekeluargaan dari Ane Bro Iwan with My Wife lovely and My Black Vixy '08. See You all


Written and Posted by,

iwan
Black Vixy '08
My Facebook : Mohamad Kurniawan
Baca Selengkapnya...

Saturday, June 5, 2010

Touring Susur Pantai 2 Selatan Jawa Barat Bag. 2

Bro and Sist semua... mohon maaf sebelumnya karena kelanjutan catatan Touring Susur Pantai 2 Selatan Jawa Barat baru ane posting... Kerjaan ane lagi banyak kemaren jadi baru sempet deh ane posting sekarang... so mari kita simak bersama Lanjutan Touring Susur Pantai 2 bersama BM2C menggunakan "MY LUNA" (Black Vixy '08)... Touring Susur Pantai 2 Selatan Jawa Barat Bagian ke -2.

Adzan Subuh berkumandang dari muadzin di Masjid Al Falah tempat kami beristirahat dan bermalam, membangunkan ane dan bro dede dari tidur lelap kami. Setelah duduk sejenak dan minum air mineral, ane pun bergegas untuk menunaikan Shalat Subuh. Selesai Shalat, sambil membereskan bekas lapak kami, dan memanaskan Mesin My Luna, kami berdiskusi mengenai spot berikut yang akan dikunjungi. Diskusi berjalan mengalir dan ternyata spot berikutnya yaitu Tempat Wisata Pantai Karang Tawulan yang masih berada di Tasikmalaya Selatan. Sambil berjalan 30 - 40 KPJ kami berusaha tengok kanan dan kiri mencari warung yang sudah buka untuk sarapan, namun naas selama kurang lebih 10 menit kami tidak menemuinya sampai akhirnya kami tiba di Karang Tawulan.

Sempat Terlewat sekitar 10 meter karena pas jalan menanjak dan memang petunjuk tempat wisatanya tidak terlihat jelas oleh ane yang saat itu memimpin TimTouring, beruntung Tim Touring yang mengingatkan ane dan memberi isyarat bahwa Kami telah sampai di Lokasi. Tanpa pikir panjang ane dan Tim Touring langsung masuk ke dalam tempat wisata Karang Tawulan yang masih tampak sepi nan asri serta tertata lebih rapi dari Lokasi sebelumnya yang Kami kunjungi. Ane dan Tim Touring memarkirkan kendaraan tepat didepan Kedai Kopi, seakan menyambut kami yang sedang kelaparan. Ane pun langsung memesan susu coklat, dan mie instant pake telor.

Sementara sang pemilik kedai menyiapkan pesanan ane sambil menyantap Gehu (Tahu Goreng yang sudah tersedia) berjalan menuju menara pandang bersama Kang Bro Roni kemudian disusul oleh Bro Uchup, sayang pemandangan dari menara pandang kurang maksimal karena terhalang oleh pepohonan yang tinggi-tinggi."...Waaahh,... sekarang dah gak maksimal melihat keindahan alamnya dari sini Bro iwan, Pohon pandan pantainya sudah tinggi-tinggi nih..." seloroh Bro Roni, ane pun hanya berucap, "... oooh begitu, yuk turun coba kit lihat ke tepi karang disana kang !!!". Kami berdua menuju karang menuruni anak tangga yang dipenuhi hijaunya rerumputan.

Tiba di ujung karang.... sungguh Luar Biasa... Ane kaget bukan main dan Spontan berucap "Subhanallah walhamdulillah Walaailaa haillallah wallahuakbar". Ane Speachless dan sangat mengagumi indahnya alam ciptaan ALLAH SWT, ane tertegun melihat ke sekililing karang.. "Subhanallah ane sangat bersyukur diberi kesempatan untuk datang ke Surga dunia ini" gumamku dalam hati. Saat itu juga ane minta kang bro Roni untuk mendokumentasikan keindahan alam ini tentunya ada ane didalamnya.. hehee Narsis.com deh... sedang asyik berfoto ria menggunakan hape kesayangan ane N70, bro uchup menghampiri kami. "... Subhanallah.. Allahu akbar.., indah banget bro disini, pantesan nt berdua betah.. tuh mie nya dah siap hehe..." ane hanya menjawab "udah makan dulu aja sama temen kita yang masih di warung, indah banget nih bro..". Tidak lama kemudian Bro Fredy datang, dan dia pun bilang hal yang sama..."ooo subhanallah bro, pantesan pada betah disini.. sarapan tuh bro" ucap bro Fredy. Setelah perut terasa lapar ane langsung menuju kedai untuk menyantap sarapan yang sudah disiapkan.
Alhamdulillah perut dah terisi, ane dan Tim Touring kembali ke ujung karang seakan enggan beranjak dari tempat yang eksotik ini. Sekali lagi kami mendokumentasikan Karang Tawulan dengan formasi lengkap Tim Touring. Kami seakan tidak ingin melewatkan sedikitpun pemandangan yang luar biasa ini.. ane sempat mengarahkan bro fredy untuk mengambil dokumentasi ke sebelah kanan ane tanpa objek kami didalamnya... dan wooowww hasilnya sangat luar biasa... indah banget bro and sist... Kami semua merasa senang sekali disuguhkan pemandangan yang luar biasa dan tidak akan kami temui di kota Jakarta tempat kami tinggal. Sungguh pesona Karang Tawulan membuat hati kami enggan beranjak meninggalkan Lokasi ini, namun demikian karena waktu pula kami harus meninggalkan tempat yg indah ini. Ane bergegas beres-beres tas ransel sambil memanaskan mesin my black vixy '08, kami didatangi oleh petugas yang menjaga Tempat Wisata ini dan meminta pungutan retribusi, kalo tidak salah 25.000 untuk semua Tim Touring dan kendaraan.. sungguh harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan spotnya yg eksotik. Setelah semua siap kami pun berangkat menuju Green Canyon Pangandaran-Ciamis Selatan.

Baru nge-gas beberapa kilometer kami disuguhkan lagi pemandangan yang luar biasa ditambah aspal hotmix yang sudah ciamik bro. Ane meminta Tim Touring berhenti sejenak untuk mengambil dokumentasi. Ane pun mengatur my black vixy membelakangi pantai diikuti oleh Tim Touring yang lainnya. Hanya sebentar memang kami berhenti disini karena Matahari yang sudah meninggi mulai menyengat dengan sinarnya. Namun tak disangka bro and sist.. dokumentasi yang diambil sungguh ciamik, jajaran motor Tim Touring, peserta Tim Touring dan Alam Pantai sebagai bakcground serta langit sebagai payung kami saat itu seakan kompak memperlihatkan indahnya alam selatan jawa barat ini. Mantabbs bro hasilnya.

Kami meninggalkan tempat tadi dan menuju Green Canyon, My Vixy ane ajak jalan dikisaran 50-60 KPJ (ga mau ngebut karena ga mau melewatkan pemandangannya bro), ane ga perduli kondisi aspal yg mulus sudah Hotmix itu. Selama perjalanan ane memperhatikan banyak petunjuk "Jalur Evakuasi", rupanya masyarakat dan Pemerintah setempat sudah benar-benar bersiap jika Tsunami yang pernah menerjang Jalur ini datang kembali (ane harap sih Tsunami sudah tidak akan mampir lagi di bumi Indonesia ini, dialihkan aja tuh Tsunaminya ke Israel). Sekitar 50 menit kami riding dari Karang Tawulan tibalah di pertigaan Batu Karas dan Green Canyon. Kami memutuskan untuk menuju ke Green Canyon saja mengingat hari itu adalah hari jum'at, maksud sih ingin ke Cukang Taneuh sebelum Jum'atan. (Setelah melihat Liputan Holiday di Trans TV ternyata Batu Karas indah juga bro, menyisakan sesal di hati ane kenapa saat itu tidak mampir). 2 menit dari pertigaan tadi kami pun sampai di tempat parkir yang cukup luas dan disana pula berjajar kedai-kedai makanan atau souvenir (kebanyakan sandal pantai dan baju pantai). Kami parkir disalah satu kedai tersebut, dan menanyakan ke pemilik kedai mengenai seluk beluk Cukang Taneuh Green Canyon, informasi yang kami dapatkan ternyata saat itu ditutup untuk umum dan akan buka setelah shalat Jum'at. Kami pun memutuskan sambil istirahat sejenak dan membersihkan tubuh (mandi) kami memesan makanan. Ane, Bro dede, Bro Fredy dan Bro Uchup memesan ikan tongkol bakar, Bro Bruri memesan Nasi Goreng dan Bro Roni memesan Ayam goreng.

Sambil makan terjadi obrolan ringan tapi berbobot antara kami dengan pemilik anak pemilik kedai yang ternyata seorang guide Body Rafting, ane sempet salut kepadanya .. hebat masih muda dan berbisnis... salut kang.. Diskusi dihentikan karena datang rombongan muda-mudi dengan menggunakan Mobil berplat D (Bandung). Waaahhh ada yang geulis-geulis juga akhirnya... hehee setelah 2 malam 2 hari hanya fokus melihat indah pemandangan. Puas santap makanan dan badan sudah bersih, kami bergegas menuju masjid ditemani anak pemilik kedai untuk menunaikan Shalat Jum'at. Rintik Hujan yang turun tidak kami hiraukan. Selesai Jum'atan kami segera ke Loket Perahu yang akan membawa kami ke Cukang Taneuh. Cukang Taneuh itu berarti Jembatan tanah yang terbuat oleh proses alami dimana dari sini kita bisa melihat dinding sungai yang indah sepert Grand Canyon di amerika sana. Dengan membayar Rp 75.000 perahu pun kami naiki, yang seharusnya diisi 5 orang namun kami minta isi 6 orang karena nanggung kalo 1 orang harus terpisah dan kebetulan Bro Uchup badannya lebih kecil jauh dari ane... hehe piss bro.

Selama perjalanan 15 menit di perahu kami disuguhkan pemandangan sungai yang terlihat indah. "Bro.. kayak di Pattaya Thailand nih.." Canda Bro Fredy kepada Tim Touring, ane yang tidak bisa berenang tidak banyak buat gerakan diatas perahu dan hanya mengagumi keindahan sekitar sungai. Akhirnya kami tiba di dermaga tempat parkir perahu-perahu yang membawa wisatawan termasuk kami parkir. Ane sempat berucap " hmmm hebat-hebat yah nahkoda dan navigatornya, ditempat yang cukup sempit itu bisa teratur memarkirkan perahunya (ini bisa jadi contoh bagi bro and sist bikers agar berkendara dengan tertib baik dijalan maupun ketika parkir). Sebenarnya kami diberi waktu 15 menit untuk menikmati keindahan di Cukang Taneuh, namun kami hanya 10 menit berada disana karena sesaknya pengunjung dan juga waktu yang kami kejar agar spot lain dapat kami kunjungi. setelah puas mendokumentasikan dan melihat sekeliling kami kembali ke tempat Loket tadi. Oh iya info nih bro.. kalo kita berada di Cukang Taneuh lebih dari 15 menit akan dikenakan Charge tambahan untuk nahkoda dan navigatornya, berapa besarannya itu tergantung hasil Nego kita dengan mereka.

Sekitar pukul 14.50 kami bergegas menuju Tempat Wisata terdekat yaitu Batu Hiu. sempat bertanya tentang arah jalan menuju Batu Hiu ke warga sekitar dan akhirnya kami dapat informasi bagus. Kami diarahkan ke Batu Hiu melalui jalan warga sekitar, tanpa harus membayar retribusi dan hanya dikenakan tarif parkir saja. Karena di tangki my Vixy dah tipis BBM yang tersisa, ane mengisi BBM di SPBU terdekat dan sangat disayangkan ane tidak bisa menemui BBM Pertamax dan setalah ditanyakan ke petugas SPBU Pertamax ada didepan nun jauh disana kurang lebih 200 KM lagi, walah repot akhirnya isi BBM subsidi Rp 10.000 bersama bro Dede. Kami memutuskan memarkir kendaraan di depan warung bakso, karena sekalian parkir dan menitip barang bawaan kami yang lumayan berat bro and sist. Memasuki mulut ikan Hiu replika kami menuju tangga ke atas bukit karang Batu Hiu. "Loh kok sepi yah Bro.." ucap ane. Angin lumayan berhembus kencang sehingga membuat alunan deburan ombak yang kencang pula. Didalam obyek wisata ini 180 derajat berbanding terbalik dengan Green Canyon yang sesak dengan pengunjung, memang kami hanya menemui 4 orang atau lebih tepatnya 2 pasang muda mudi yang sedang asyik masyuk (ga tau nikmatin indahnya alam atau indahnya pacaran deh) hehee... Kami mendokumentasikan tempat ini dengan latar belakang karang-karang yang indah terbentuk karena ombak dan tentunya batu karang yang konon dulu itu mirip ikan Hiu.
Samudera Hindia yang luas itu ada didepan kami, dan ane sangat menikmati indahnya tempat ini karena pandangan kita luas tanpa batas rasanya. Bulatan bumi terlihat indah disini. Dari sini ane bisa melihat Semenanjung Pananjung atau yang sering dikenal orang banyak Pantai Pangandaran. Sepanjang pantai kami melihat bekas Tsunami yang pernah menghampiri kawasan Pesisir Pangandaran beberapa waktu yang lalu. Bro Uchup beberapa kali mengingatkan ane dan Tim Touring tentang langit yang sudah menghitam. "Bro dah gelap nih kayak mau hujan deras deh" ujar bro uchup, yang dengan enteng ane timpali "Rileks aja bro, angin nya kenceng nih pasti awannya pindah deh, kita nikmati dulu pemandangan disini". Kami terus menelusuri ujung dari Karang Batu Hiu tepat persis didepan Batu Hiu berada, dan mendokumentasikannya. Setelah puas berada di Batu Hiu kami berangkat lagi menuju Pananjung atau yang lebih dikenal Pantai Pangandaran.



Hanya memerlukan waktu 15 menit kami sudah tiba di Pananjung, namun karena kami sudah sering plesir ke dalam Pananjung dan juga karena waktu yang sudah semakin sore kami memutuskan hanya mampir didepan Masjid Raya Pangandaran saja, dimana tempat ini menjadi titik balik perjalanan Touring Susur Pantai 2 Selatan Jawa Barat yang kami lakukan. Sambil asyik berfoto ria didepan masjid, ane mengucap syukur kepada Allah karena setengah perjalanan Touring kali ini sudah terlampaui dengan kondisi sehat wal afiat ane dan tim Touring semua serta tidak lupa juga ane memohon kepada Allah agar melindungi kami selama sisa perjalanan berikutnya. Jam sudah menunjukkan pukul 17.10 kami meninggalkan Pangandaran menuju tempat istirahat selanjutnya yaitu Ciamis dimana itu merupakan kampung halaman ane.

15 menit riding kami berhenti di SPBU untuk menunaikan shalat ashar yang tertunda dan kebetulan bro Roni Vario-nya sudah haus juga. setelah selesai ashar ane dan Tim Touring menggunakan APD dan bersiap melanjutkan perjalanan, namun belum sempat kami jalan adzan maghrib berkumandang kami memutuskan jalan sesudah adzan selesai (Ya Allah hamba mohon ampun karena tidak langsung menunaikan kewajiban saat itu) karena teman-teman merasa kerepotan untuk membuka APD yang sudah terpakai dan memanaskan motor kami beranjak dari SPBU ini menuju pegunungan arah Banjarsari. Kami mematok waktu riding kurang lebih 30 menit kedepan berhenti lagi untuk mencari masjid.
Setelah shalat maghrib dan isya' kami melanjutkan perjalanan menuju kampung halamanku, yah Ciamis.. tiba di Ciamis sekitar pukul 20.30 malam, kami mampir di pedagang kaki lima yang menjajakan Mie Ayam. Mie Ayam tempat langganan ane disaat pulang kampung, disini mie ayamnya enak banget dan menyediakan juga tulang belulang ayam kampung. Untuk 1 porsi mie ayam atau 1 porsi tulang belulang ayam kampung cukup murah yaitu hanya Rp. 8.000,- saja. Sambil menyantap hidangan kami berdiskusi mengenai kegiatan berikut, dan disepakati kalo Ane, Bro Dede, Bro Fredy, Bro Bruri dan Bro Uchup menginap dirumah ane di Ciamis, sedangkan bro Roni menginap di rumah orang tuanya di Kota Tasikmalaya. Tak terasa malam itu jam menunjukkan pukul 22.00 kami beranjak dari Mie Ayam POPO. Hanya 10 menit dengan kecepatan 40 KPJ kami tiba ditempat istirahat, disinilah kami benar-benar istirahat karena tempat terasa nyaman dan berbeda dengan tempat kami beristirahat dan menginap sebelumnya. Hari sudah larut, setelah membereskan administrasi keuangan Touring satu persatu Tim Touring yang sudah mandipun bertumbangan, Bro Uchup yang lebih dulu menjemput mimpinya disusul oleh kami ber-4. Kami pun beristirahat menyongsong Trek esok hari yang siap menguji adrenalin dan skill kami. Info sedikit Sampai disini konsumsi BBM My Vixy baru menghabiskan RP 70.000 shell super (Rp. 6.850/liter) tambah Rp. 5.000 BBM bersubsidi yang diisi sebelum Batu Hiu tadi, dan tangki sengaja dibiarkan untuk diisi Pertamax nanti di kota Tasikmalaya.

Selamat Istirahat Bro and Sist... Maaf yah catatan Touring ane pun harus berakhir sampai disini untuk sementara dan akan bersambung lagi ke bagian 3 nanti... Terima kasih atas attention bro and sist.,., sampai jumpa di catatan Touring Susur Pantai 2 Selatan Jawa Barat bersama ane iwan black Vixy '08 berikutnya...

Bersambung....
Baca Selengkapnya...

Thursday, May 20, 2010

Touring Susur Pantai 2 Pesisir Jawa Barat Selatan


Catatan TOURING SUSUR PANTAI 2 Iwan Black Vixy '08 Bagian 1
Ciledug-Puncak-Cianjur Selatan-Garut-Tasik-Pangandaran-Gn Galunggung-Singaparna-Cijapati-Bandung-Puncak-Ciledug 966 KM. Touring Susur Pantai 2 kali ini mengambil waktu yang cukup panjang yaitu 4 hari, untuk jaga-jaga space hari diperjalanan, dan agar kita dapat menikmati perjalanannya, sesuai dengan moto ane "Touring is Journey Not Destination" dimana Tujuan itu adalah Bonus untuk Ane setelah Menikmati perjalanan selama Touring. Mari kita simak bersama, semoga bisa jadi referensi teman-teman bikers yang ingin menjelajah sisi pantai selatan jawa barat. Selamat menikmati.

Hallo Bro.. Ane harap kabar baik untuk kita semua... Jumpa lagi dengan ane dalam catatan Touring Ane bersama My Black Vixy '08 dan BM2C pastinya. Seperti teman-teman ketahui BM2C mengadakan Touring Susur Pantai 2 dari Tgl 13-16 mei 2010, kali ini mengambil rute favorit petualang. yaitu Ciledug-Parung-Puncak-Cianjur Selatan-sisi pantai-Garut-Tasik-Pangandaran-Tasik Gn Galunggung-Singaparna-Garut kota-Cijapati-Bandung-Cianjur kota-Puncak-Ciledug total perjalanan di kilometer My Black Vixy '08 adalah 966 KM.


Menjelang keberangkatan pastinya ane mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari service My Black Vixy '08 sampai ke APD (Alat Pelindung Diri) yang wajib bikers kenakan. Ane kebetulan memiliki AXO pelindung Lutut dan Sikut, hal ini diikuti oleh anggota Touring yg lain seperti Bro Roni & Bro Fredy, adapun Bro Dede & Bro Uchup menggunakan Pelindung dari FOX, apapun merknya sama2 fungsinya melindungi lutut dan sikut kita.


Tim Touring BM2C kali ini beranggotakan 5 Motor dan 6 personil, Ane dengan My Black Vixy '08, Bro Dede dengan Blue Vixy-nya, Bro Fredy dengan Scorpio merah-nya, Bro Roni dengan Blue Vario-nya, dan Bro Bruri dengan Vega R-nya sedangkan Bro Uchup bertugas sebagai Boncenger yang siap siaga menggantikan Tim yg kelelahan. Tepat pada pukul 00.00 Kamis 13 Mei 2010 Kami Start dari BaseCamp (Inpres 19). Menyusuri pagi buta menurut ane lebih mengasyikkan karena terbebas dari kemacetan. Kami menjemput Bro Bruri yang sudah menanti di dekat Stadion Lebak Bulus.


Baru sampai Parung Tim BM2C bertemu dengan Kelompok Touring kecil yang tidak lain Rombongan adek Ipar ane sendiri yaitu Bro Aar dengan jaket birunya bersama teman2nya. Kami sempat berbicara sesaat menanyakan tujuan masing-masing, Bro Aar bersama teman2nya Touring TekTok ke Puncak, Bro Roni meminta kami untuk berhenti mengisi BBM vario-nya. 3 Kali kami bersinggungan dengan Rombongan Bro Aar. Yang Akhirnya Tim Touring Susur Pantai 2 BM2C mendahului untuk menuju Bogor dan Puncak. Tim Touring BM2C menyusuri terus jalan-jalan yang sangat nikmat di puncak. Kami sangat terbantu dengan Rompi menyala hasil inovasi dari Bro Roni. Kerlap-Kerlip Lampu di Rompinya sangat jelas terlihat indah dan sempat menjadi perhatian Rombongan Touring lain ketika kami menyalip mereka (ada yg nunjuk sambil bilang.. "wahh rompinya bagus tuh") bisa nih jadi pioneer kita bro Roni.


Tak Terasa Puncak pun kami lahap dengan begitu saja, saat Kami berhenti diBunderan Cianjur jam menunjukkan pukul 02.30 (berarti 2,5 jam saja kami dari ciledug sampai bunderan padahal kami tidak ngebut). Kami berhenti diBunderan untuk melihat GPS dan menanyakan Real Rute ke Kedai Kopi yang isinya sopir dan kernet bus karunia bakti. Ane pun bergegas menanyakan Rute yang enak untuk menuju ke SindangBarang (Cianjur Selatan). Sambil menunggu Bro Bruri menghabiskan sebatang Rokoknya, ane berdiskusi sebentar dengan Tim Touring, setelah itu perjalanan dilanjutkan melalui Terminal Pasir Hayam Cianjur (Pertigaan Kanan Sukabumi dan ke kiri terminal Pasir Hayam Cianjur). Kondisi jalan masih bagus dan besar. My Black Vixy '08 terus dipacu sampai akhirnya kami memasuki pegunungan Cibeber lalu ke Desa Suka Maju, sempat terjadi Sliding-sliding Tim Touring termasuk My Black Vixy '08, Alhamdulillah masih bisa dikendalikan dengan baik. Sempat berhenti dan kami perhatikan memang jalanan berpasir (hati2 bro kalo lalui jalan ini), tidak lama berhenti sesaat tadi kami memutuskan untuk beristirahat di Kedai Kopi yang dijaga oleh Sepasang Suami-Istri setengah baya.


Jam menunjukkan pukul 03.45 WIB dan perut sudah minta diisi yang hangat-hangat, ane bersama Tim Touring memesan semangkuk mie instant dan susu panas atau kopi panas, tak terasa Mie Instant pun habis kami lahap karena memang udaranya dingin sehingga menu yang kami pesan cepat dingin. Sambil mengobrol-ngobrol dengan pemilik Kedai Kopi tersebut tak henti-hentinya dia memperhatikan APD yang kami gunakan dan sesekali memegangnya dan berkata.. "wah enak nih pake ini yah" Ane pun menjawab "iya pak, agar safety selama perjalanan". Kami pun larut dalam pembicaraan tanya jawab sampai akhirnya kami tahu Lokasi kami ini sudah 144 KM dari Ciledug dan nama Lokasi tersebut yaitu desa Suka Maju jaya Kecamatan Sukanegara Cianjur. Adzan subuh terdengar dari mesjid disebrang jalan, kami pun bergegas Shalat subuh berjama'ah bergabung dengan warga sekitar dan bedo'a memohon perlindungan dari Allah SWT.


Setelah selesai shalat subuh, diiringi dengan gerimis dipagi hari itu kami berangkat menuju ke tempat selanjutnya. Pagi pun mulai menampakkan dirinya namunu seolah-olah mentari enggan muncul, kami diselimuti kabut yg tebal dengan kondisi jalan berlubang-lubang dan sempit. Ane sempat melabrak Lubang tersebut karena kacamata yang digunakan tertutup embun kabut. Kami pun berhenti sebentar untuk membersihkan kacamata dan kaca helm serta membuka balaclava. Baru berjalan sekitar 15 sampai 20 menit kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya. Kami melihat sebagian desa Cianjur dibawah sana yang masih diselimuti kabut membuat eksotis alam ini, subhanallah... allahuakbar kata-kata itu meluncur dari mulut ane ketika menyaksikan lukisan alam indah ciptaan Allah SWT. Kami pun bergegas untuk melakukan sesi pengambilan dokumentasi Foto-foto dan syuting Video.


Puas mengambil dokumentasi kami lanjutkan perjalanan melalui pegunungan yang kondisi jalan masih rata-rata berluband disana-sini dan sempit, dan akhirnya memaksa bro Roni melepas Vario-nya mencium lubang, alhamdulillah Bro Roni tidak cedera sedikitpun. Setelah kami pastikan semua baik-baik saja kami bergegas kembali memacu Kendaraan kami berjibaku dengan jalan berlubang nan sempit dan elf serta Truck sedang yang melintas. Lagi-lagi kami disuguhkan pemandangan indah Cianjur, kami berhenti sejenak tepat di sisi Air terjun pinggir jalan raya dan mengambil dokumentasi.


Setelah Riding selama 1,5 jam kami tiba di Sindang Barang. Blue Vario Bro Roni diisi bensin eceran karena memang selepas pertigaan Cianjur-Sukabumi kami tidak menemui SPBU satu pun. Tapi ketika ane lihat jarum BBM My Black Vixy '08 masih full, hanya terpakai 2 literan kurang lebih. Jam menunjukkan pukul 9.00 WIB kami memutuskan istirahat sekalian sarapan di RM Sederhana di tepi Pantai Cidaun. Setelah lahap sarapan dan beristirahat kami lanjutkan ke tempat selanjutnya yaitu Pantai Cijayanti karena menurut penjual BBM eceran disana pemandangannya indah.


Diiringi hujan rintik-rintik kami memacu motor menuju Pantai Cijayanti. Ditengah perjalanan langkah kami terhenti melihat jembatan yang lebar dan lumayan panjang dimana berada sungai dibawahnya, Ane takjub meilhat pemandangan dibawah ada yang menjaring ikan kecil-kecil dan ada yang memasukkan motor ke dalam sungai untuk dicuci, airnya memang sangat bersih.. "andaikan jakarta seperti ini..." bgitu gumamku. Kami lanjutkan perjalanan ke Pantai Cijayanti. memang ada gerbangnya Selamat Datang di Pantai Cijayanti, namun untuk masuk ke dalam tempat tersebut kami belum ditarik bayaran, mungkin karena masih terlalu pagi kami tiba yaitu 9.30 WIB. Ini pertama kali kami menginjakkan kaki di pasir pantai selatan jawa barat. Pasirnya hitam namun bersih dan terdapat batu karang-batu karang diantaranya, kami langsung mengambil dokumentasi, dari tempat ini terlihat dikejauhan Pantai RancaBuaya.


Puas bermain air dan pasir dipantai Cijayanti kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai RancaBuaya. Disini kami dipungut retribusi yang akhirnya kami negosiasikan 20.000 untuk semua Tim Touring, kami segera mencari Spot Gazebo yang enak untuk istirahat dan pemandangannya yang indah. Sesampainya kami di gazebo langsung memarkir rapih kendaraan, lalu merebahkan diri di balai gazebo dan memesan kelapa bulat dengan harga 3.500/kelapa, namun sayang kelapanya sudah tua. Beberapa personil terlihat menikmati ademnya pepohonan disekitar Gazebo dan Semilir angin pantai yang memang memanjakkan diri ini. Beberapa Personil langsung terlelap dalam tidurnya, sementara ane memutuskan untuk buang hajat dan mandi. selesai mandi badan segar kembali dan langsung menunaikan ibadah shalat Dzuhur. selang beberapa menit ngobrol adzan ashar masuk dan kami pun shalat ashar berjamaah di Gazebo. Oh iya lupa bro and sist, di Gazebo itu tertera tarif Rp. 5.000/jam yang menurut pemilik warung, Gazebo itu dikelola oleh Kepala Desa disana. Lalu ane mengambil N70 dan ber-FB ria walaupun sinyal yang didapat kurang kuat, tapi tetap bisa updates status.


Setelah puas menikmati Pantai RancaBuaya yang eksotis kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Santolo-Pameungpeuk Garut. Selama perjalanan lagi-lagi kami disuguhkan pemandangan yang indah dan sempat berhenti untuk dokumentasi foto dan video, "... Subhanallah... ga kalah nih sama Bali" seru Bro Fredy yang diamini oleh seluruh Tim Touring. Berulangkali ane hanya bisa berucap Subhanallah dan bersyukur diberi kesempatan ke tempat yang eksotis ini. Memang indah alam ciptaan Allah SWT ini.


Sekitar pukul 17.30 kami tiba di Pantai Santolo. Penerangan sudah temaram karena sore memasuki malam, setelah lihat-lihat sekitar dan kami rasa cukup kami berpindah spot ke depan halaman LAPAN tempat peluncuran Roket-roket para peneliti Indonesia, Sambil beristirahat dipapan bertuliskan LAPAN terdengar suara adzan maghrib, dan selesai mengambil dokumentasi, kami nge-gas lagi mencari mesjid atau SPBU terdekat. Di SPBU kami shalat maghrib sambil menunggu waktu isya' masuk kami menikmati makan malam dengan menu ayam dan ikan goreng, sambel, lalap-lalapan hijau, serta sayur jamur campur wortel.. (Kami sadar bahwa Bikers sangat perlu asupan Protein untuk menjaga kebugaran selama Touring). Selesai makan kami mencari Info dari para petugas SPBU termasuk kepada Satuan Tugas Pengamanan SPBU, yang akhirnya kami dapat info yang sangat berguna. Mereka memberitahukan kami bahwa sebentar lagi kami akan memasuki kawasan Hutan Karet yang bernama Lawang Sancang, dimana masih terdapat binatang-binatang buas seperti Harimau dan Babi Hutan alias Bagong serta mistis dan magicnya yang masih kental. Kami diperingatkan apabila bertemu binatang-binatang tadi atau yang lain-lain, jangan menyorotkan lampu tetapi bunyikan klakson sekencang-kencangnya saja.


Tepat pukul 20.00 kami meninggalkan SPBU yang memang tutup pukul 20.00 itu menuju Cipatujah Tasik melalui Kawasan Hutan Karet Lawang Sancang. Bro Roni ane posisikan didepan dan ane di posisi kedua disusul bro Bruri, Bro Dede dan Bro fredy bersama tandemnya Bro Uchup. Kami pun memasuki kawasan tersebut dan menurut pengakuan Tim Touring yang lain merasa dag dig dug melalui kawasan tersebut. Memang sempat terlintas dipikiran ane "...kok panjang banget yah kawasan hutan ini..." beberapa kali kami melewati jembatan dan beberapa desa kami lalui, ditengah Hutan kami bertemu Tim Pemburu Bagong yang menurut pangakuan Bro Fredy sudah dapat Buruannya. Beberapa kali ane membunyikan klakson memecah keheningan malam. Sampai akhirnya kami tiba dipertigaan Cipatujah. Oleh Bro Roni kami diarahkan ke dalam Cipatujah namun karena gelap malam kami tidak dapat memantau Pantai Cipatujah yang sudah sepi dari pengunjung maupun Kedai-kedai kopi yang sudah tutup. Oleh Bro Roni kami diarahkan ke Pantai SindangKerta, tiba pukul 22.30 di Pantai SindangKerta Tim Touring berusaha menghangatkan tubuh dengan segelas kopi dan cemilan seadanya di kedai kopi yang masih buka diantara rimbunnya pepohonan. Setelah hangat terasa tubuh kami, Kami menuju Mesjid AlFalah yang berada tepat sebelum masuk Pantai SindangKerta untuk bermalam. Terdengar sayup-sayup dari tempat kami bermalam suara riuh orang-orang yang sedang melakukan kegiatan, lalu lalang warga yang masuk ke mesjid pun membuat kami harus waspada. Kami putuskan untuk menggunakan sistem Ronda dengan 2 Shift (1 shift diberi jatah 2,5 jam untuk tidur) ane kebagian jaga pertama bersama Bro Dede, sambil ngobrol-ngobrol mengingat masa-masa SMU dan Berbincang-bincang tentang BM2C kedepannya. Setelah jam Shift kedua masuk, ane dan Bro Dede pun Tidur beristirahat.. lumayan sebelum subuh tiba..

Bersambung...

Baca Selengkapnya...

Saturday, February 27, 2010

Ketika Penghargaan Itu Diakui oleh Rossi Vs Lorenzo


Seperti kita ketahui dalam gelaran Balap MotoGP musim Tahun 2009 merupakan musim yang hampir bisa dibilang kompetisi antar pembalap Fiat Yamaha terutama setelah Stoner bermasalah dan Pedrosa belum maksimal. Tak ada juara tanpa Rivalitas dan Sportifitas. Paling tidak itulah yang dijalani oleh Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Buat keduanya, persaingan adalah semangat berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Meski keduanya bersaing sangat ketat namun keduanya saling menghormati dan menghargai keahlian dan pribadi masing-masing. Seperti apakah penghargaan itu diberikan Rossi kepada Lorenzo atau pun sebaliknya ? Disinilah nilai-nilai rivalitas dan sportifitas yang menjadi teladan bagi dunia MotoGP dan juga Para Bikers diDunia.

Dalam Berbagai kesempatan Valentino Rossi Berujar :
  • Ini adalah pencapaian yang luar biasa! Dengan saya menjuarai 9 kali kejuaraan dan 7 diantaranya dari MotoGp. Saya harus berterima kasih kepada teman-teman dari Yamaha, yang luar biasa, dan semua tim Fiat Yamaha mulai dari Jeremy Burgess (kepala mekanik Fiat Yamaha, red) dan seluruh teman-teman mekanik yang telah bekerjasama dengan saya. Dan semua rekan-rekan saya. Semua orang yang telah membantu saya merah pencapaian ini. (Rossi, Sirkuit Sepang, Oktober 2009)
  • Melewati musim ini, saya memiliki pesaing yang sangat kuat. Pada akhirnya, teman se-tim saya, Jorge Lorenzo yang berada dekat dengan saya dan kami melalui beberapa pertarungan balap yang menegangkan. Dia (Jorge Lorenzo, red) adalah pesaing yang luar biasa. (Rossi, Sirkuit Sepang, 2009)
  • Stoner, saya berharap mendapatkan tantangan lagi darinya. Karena tahun 2007 ia sangat kuat. Saya selalu suka Pedrosa karena ia menurut saya sangat bagus dibalapan, jadi saya berharap padanya untuk lebih kuat lagi. Jorge Lorenzo yang baru datang dan menjuarai 2 Juara Dunia di kelas 250cc begitu hebat sejak awal. Saya tau ia (Lorenzo, red) punya bakat luar biasa!. (Rossi, November 2008)
  • Kedua Riders ini (Lorenzo dan Pedrosa, red) ingin mengalahkan saya, itu sekaligus tujuan saya untuk mengimprovisasi diri saya sendiri. Lorenzo adalah orang yang menginginkan posisi saya dan dia sekaligus teman se-tim saya dengan motor yang sama. Jadi buat saya, ini adalah motivasi yang luar biasa yang harus dicoba di depan dan dimenangkan setiap waktu. (Rossi, Agustus 2009)
  • Jorge dan saya begitu cepat sejak awal musim balap ini. Inilah yang menunjukkan bagaimana bagusnya motor kami dan bagaimana luar biasanya kerja Yamaha sejak kembali dari Jepang. (Rossi, Brno, Agustus 2009)
  • Sepanjang musim ini, saya mendapatkan banyak rival, khususnya Jorge, yang sekaligus rekan se-tim saya. Dia terus menempel saya. Kami bertarung ketat dan menjadi rival sengit, jadi selamat buat Jorge. (Rossi, Desember 2009)
  • Setelah balapan di Sachsenring ada satu koran Italia yang menulis bahwa aku mengatai Jorge congkak, tapi itu tidaklah benar. Aku berharap persaingan ini tidak sampai ke luar lintasan dan tetap didasari nuansa positif dari Olahraga ini. (Rossi, Milan 2009)
  • Satu kesalahan saja, datang dari saya dan Jorge Lorenzo, maka stoner selalu datang di akhir balapan. Jadi dengan alasan tersebut kompetisi ini sangatlah ketat. (Rossi, 2009)
  • Balap tadi adalah yang paling mengesankan. Balap tadi benar-benar tak dapat dipercaya dan Jorge Lorenzo begitu hebat. (Rossi, Catalunya, Juni 2009)

Dalam berbagai kesempatan pula Jorge Lorenzo Berujar :
  • Pada akhirnya saya sudah berupaya mengalahkan dia (Rossi, red). Tapi ia adalah pebalap nomor satu tahun ini karena kecepatannya melebihi kita di setiap balapan. Ia lebih cerdas dari kita. Maka, dialah sang Juara. (Lorenzo, Sirkuit Sepang 2009)
  • Saya belajar bagaimana caranya menjadi juara. Saya bukan sang juara tapi saya belajar bagaimana caranya untuk menang dan juara. (Lorenzo, Donnington Park, 2009)
  • Mengalahkan Rossi sangatlah susah. Semua orang tahu hal ini dan saya juga mengetahuinya. Ia adalah pebalap yang tangguh dan sulit untuk dikalahkan. Dan dia punya pengalaman 10 tahun di kategori ini. (Lorenzo, Doninngton Park, 2009)
  • Dia (Rossi, red) memenangkan balap yang ke-100 dan 8 kali juara dunia dan untuk mengalahkannya, kamu harus lebih cepat dan lebih cerdas darinya. Dan itu bukan hal yang mudah. (Lorenzo, Donnington Park, 2009)
  • Saya ingin memberikan ucapan selamat kepada Valentino Rossi, karena tahun ini dia mengalahkan saya. Sesederhana itu. Dia pemenangnya. Tahun depan, mungkin saya mengalahkannya. (Lorenzo, Sirkuit Sepang, 2009)
  • Valentino adalah pemenang saat ini dan saya mencoba menjadi pemenang di masa depan. (Lorenzo, Jerez Spanyol, 2009)
  • Dia (Rossi, red) adalah pebalap yang selalu dikenang. Valentino dan saya telah memberikan yang terbaik untuk penonton. Kita lihat apa yang akan terjadi pada balap berikutnya. (Lorenzo, Catalunya Spanyol, 2009)
  • Saya sudah mempersiapkan segalanya. Karena saya tahu sangat sulit untuk memenangkan MotoGP tahun 2010, tapi saya sudah siap. (Lorenzo, Jakarta, 2009)
  • Sejak start awal, saya sangat menikmati diri saya bersama motor M1. Diatas semua itu, ketika saya bisa melakukan wheelie hampir sepanjang 1 km. (Lorenzo, Brno, 2009)
  • Saya sangat senang berada disini, bersama orang-orang ini, motor ini dan tim ini. Sudah lama saya ingin meningkatkan pengembangan tapi saya telah membuktikannya setiap saya mengendarai motor ini. (Lorenzo, Januari 2009)
  • Saya sudah cocok dengan karakter motor Yamaha yang sangat cepat. Saya juga sudah merasa seperti dirumah sendiri selama berada di tim Yamaha, terutama Lin Jarvis (Direktur MotoGP Yamaha, red). Apalagi, ya kamu tahu, Yamaha adalah merk yang prestisius. Itulah alasannya. (Lorenzo, Jakarta, 2009)

Demikian Kutipan-kutipan dari Rossi dan Lorenzo yang tersaji di Majalah MotoDream, yang Ane bisa sajikan buat Bro and Sist untuk kali ini. Mari kita saksikan sebentar lagi gelaran Balap MotoGP musim 2010, dengan Motor baru para Punggawa MotoGP kita saksikan siapa yang akan jadi Juara Dunia 2010 ini. Btw, diluar MotoGP tersebut, ane bisa menggaris bawahi beberapa hal yang bisa Bikers pelajari dan dapatkan hikmah dari artikel diatas, antara lain : Menghormati dan menghargai sesama Bikers, Sportifitas dalam Rivalitas, Motivasi, Belajar dan terus belajar jangan pernah berhenti.


Salam Bikers,


iwan Black Vixy '08
-Ketua BM2C-
Sumber : Wahyu Kartawijaya Majalah MotoDream
Baca Selengkapnya...

Saturday, January 30, 2010

Hobby Touring... ? Why Not....



Mungkin untuk sebagian orang Hobby Touring itu aneh... buang-buang uang, tenaga, dan cape-capein badan aja. Tapi bagi Ane hal itu Tidak Berlaku. Bagi Ane Touring itu sangat menyenangkan karena selain bisa refreshing murmer (murah meriah), menambah skill riding yang safety ride pastinya, menikmati perjalanan dan dapat bonus tujuan tempat yang jarang didatangi kebanyakan para pelancong. Selain itu kita juga dapat mengetahui rute baru, daerah baru dan juga suasana yang sangat berbeda dengan keseharian Ane di Jakarta yang Complicated ini.

Awal mula Ane suka Touring dimulai sejak kecil. Singkat cerita Ketika ane usia SMP mungkin 12 tahunan, sudah diajak perjalanan jarak jauh oleh orang tua Ane. Perjalanan Pulang kampung ke kampung halaman di Ciamis Jawa Barat adapun jarak yang ditempuh sejauh 305 km pulang pergi 600an KM. Pada pertama Pulkamp Kami mengenaiki motor Italia yang terkenal dan melegenda yaitu Vespa. Ane masih sangat ingat disaat vespa mogok di Puncak sampai-sampai harus berbuka puasa dipuncak dan melanjutkan perjalanan malam bersama ayahanda. Kemudian pada pulkamp berikutnya kendaraan berganti, kami menaiki Yamaha F1ZR '97. Kalau tidak salah hitung Ane jadi boncenger kurang lebih 7 kali Pulkam.

Saat usia bertambah dan sudah punya SIM kurang lebih 19 thn (tahun 2000), Ane coba Riding Pulkamp tandem dengan Paman Ane yang usianya tidak jauh berbeda. Karena pertama kali Riding, Lumayan cape dan agak dipaksakan. Dan puncaknya didaerah Ciawi-Tasik dimana Ane sudah lelah tapi paman tidak mau gantikan Ane sebagai Rider, alhasil Ane menyenggol sebuah Mobil suzuki escudo yang supirnya bilang sih rombongan dari Tj Priok. Mereka ngotot minta ganti rugi karena mobilnya lecet terkena ujung rem depan. Dasar jiwa muda Ane masih tinggi sampe-sampe Ane ajak ribut tuh mereka tapi paman mencegah dan memberi uang Rp.70.000. Ane sempat marah kepada Paman tapi ah sudahlah... Akhirnya kita sama-sama jalan kembali saking keselnya Ane timpuk tuh mobil pake batu dan Ane langsung tancap gas.

Dari kejadian tadi Ane ambil hikmahnya yaitu apabila kita lelah, cape atau ngantuk sebaiknya istirahat sejenak, tidak perduli perjalanan masih jauh atau sudah dekat. Riding pulkamp Ke-2 dan selanjutnya alhamdulillah lebih baik. Safety Riding First deh pokoknya.

Sampai sekarang Ane masih senang Riding jarak jauh, sehingga akhirnya jadi Hobby. Bersama BM2C Ane Touring ke berbagai tempat yang sangat indah dan Jalur Ride-nya sangat menantang. Hobby ini sangat menyenangkan buat Ane dan dapat menambah ilmu Riding untuk Safety riding demi keselamatan nyawa Bikers dan boncengers.

Entah sampai kapan Ane Touring... mungkin apabila sudah tidak memungkinkan untuk Touring baru berhenti. Ane Cinta Touring. Solidarity. Refreshing dan sebagainya yang merupakan aspek2 Touring.

Selamat Touring... Dan Safety Riding First... !!!

Salam Riders,

iwan black vixy '08
-ketua BM2C-
Baca Selengkapnya...